Pandagaul.com – Tahu adalah salah satu makanan yang populer di Indonesia. Makanan sederhana dan murah ini terbuar dari biji kedelai. Tapi yang mungkin mengejutkan Anda adalah bahwa tahu telah ada selama berabad-abad! Rupanya, catatan tertulis pertama tentang tahu berasal dari tahun 950 M.
Tahu adalah olahan dadih kedelai. Tiga bahan di balik tahu adalah kedelai, air, dan koagulan—biasanya nigari (magnesium klorida) atau gipsum (kalsium sulfat). Seluruh proses pembuatan tahu sangat mirip dengan pembuatan keju.
Setelah merendam kedelai mentah yang dikeringkan semalaman dan kemudian memblender kedelai tersebut untuk membuat susu kedelai. Dari sana, susu kedelai membentuk dadih, yang dikeringkan dan ditekan menjadi balok untuk membuat tahu. Tahu itu dapat ditekan lebih lanjut untuk menghilangkan kelembapan, menciptakan tekstur sedang, keras, atau ekstra keras.
Tahu populer di banyak negara, tidak hanya Indonesia. Hal ini karena tahu mengandung banyak manfaat baik bagi kesehatan. Berikut manfaat dari tahu untuk anda tambahkan di menu makan anda.
Manfaat Konsumsi Tahu Untuk Hidup Yang Lebih Sehat
Menjaga Kesehatan Kardiovaskular
Konsumsi produk kedelai secara teratur seperti tahu dapat menurunkan kadar kolesterol dan lemak jenuh dalam tubuh, sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Karena kandungan natriumnya yang rendah, itu juga baik untuk orang dengan tekanan darah tinggi.
Menurunkan Tingkat Kolesterol
Mengkonsumsi tahu dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Selain itu, menggunakan tahu sebagai alternatif protein hewani dapat membantu menurunkan kolesterol LDL (jahat) dalam tubuh. Dibandingkan dengan daging seperti daging sapi, tahu memiliki kadar asam lemak jenuh yang lebih rendah dan kadar asam lemak tak jenuh yang lebih tinggi. Ini juga merupakan sumber lesitin dan asam linoleat yang baik, yang membantu mengatur metabolisme, bersama dengan dispersi dan penghapusan timbunan kolesterol dalam tubuh.
Mengatur Berat Badan
Asupan tahu juga membantu dalam mengelola berat badan secara efektif. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa diet rendah kalori berbasis kedelai memiliki efek menguntungkan pada pengurangan berat badan dan lipid darah.
Meringankan Gejala Menopause
Senyawa organik dalam tahu, yaitu isoflavon, berperan dalam membantu mengelola gejala menopause pada wanita. Isoflavon adalah senyawa nabati yang meniru hormon estrogen dalam tubuh. Tahu dapat membantu menstabilkan kadar estrogen selama menopause dan juga memberikan bantuan dari hot flashes.
Sifat Anti-kanker
Isoflavon dalam tahu diketahui bermanfaat dalam mengurangi risiko kanker. Penelitian tentang asupan kedelai dan kanker endometrium menunjukkan bahwa konsumsi produk yang lebih tinggi seperti tahu dapat mengurangi risiko kanker endometrium pada wanita pascamenopause. Tahu juga telah dikaitkan dengan pengurangan kanker payudara, paru-paru, dan prostat.
Mencegah Osteoporosis
Ini adalah sumber kalsium yang baik, yang merupakan bahan utama dalam pembentukan tulang. Tidak mudah untuk mendapatkan mineral ini dalam jumlah yang tepat. Inilah sebabnya mengapa asupan tahu sangat dianjurkan karena memiliki tingkat unsur ini yang tinggi. Kekurangan kalsium dalam tubuh bisa menyebabkan osteoporosis, terutama di usia tua. Mengkonsumsi tahu memperlambat seluruh proses dengan menjaga tulang tetap kuat.
Mencegah Anemia
Anemia berkembang ketika ada kekurangan zat besi yang parah dalam tubuh, yang menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah yang sehat. Tahu, sebagai sumber zat besi yang sangat baik, dapat membantu mencegah anemia. Sebuah penelitian yang dilakukan di Cina menunjukkan bahwa tahu membantu menurunkan risiko anemia di kalangan orang dewasa.