Pandagaul.com – Sebuah pelabuhan kuno yang kaya akan sejarah maritim, Nagasaki adalah salah satu kota kosmopolitan paling awal di Jepang. Dengan masuknya pedagang luar negeri selama berabad-abad, munculah pencampuran pengaruh makanan asing yang telah dimasukkan ke dalam sejarah kuliner Jepang.

Budaya makanan Nagasaki adalah hasil dari hubungan historisnya dengan Cina dan Eropa. Meskipun sangat dipengaruhi oleh selera Eropa dan Cina, hidangan Nagasaki tentu saja telah mengembangkan cita rasa mereka sendiri. Berikut ini adalah beberapa hidangan khas yang harus dicoba pada perjalanan Anda berikutnya ke Nagasaki.

Hidangan Lokal Lezat Khas Nagasaki Yang Wajib Disantap

Champon

Nagasaki Champon: The City's Famous Regional Dish - Japan JourneysSalah satu hidangan khas Nagasaki yang paling populer adalah champon, hidangan sup mie ramen rebus, yang memiliki irisan daging babi goreng, makanan laut, dan sayuran yang berenang dalam kaldu berbahan dasar lemak babi yang kental dan lembut. Biasanya direbus dengan tulang ayam dan babi. Bumbu bervariasi dari restoran ke restoran. Beberapa menyajikan champon dengan udang, tiram atau di atasnya dengan omelet parut. Hidangan mie memiliki asal-usul Cina dan dimulai sebagai makanan murah dan sehat di kalangan mahasiswa Cina di Nagasaki pada periode Meiji kuno.

okoze

Pin on foodie: adventurous eatsKetika berbicara mengenai makanan beracun dari Jepang, ikan buntal atau fugu, muncul di benak Anda. Namun, ada juga okoze atau stonefish, yang memiliki racun di sirip punggung dan durinya yang seperti jarum berwarna lumpur. Koki harus ekstra hati-hati saat menangani hidangan karena duri berbisa harus dikeluarkan dengan hati-hati agar kantung berbisa di sirip punggung tidak tertusuk. Okoze, yang memiliki daging putih transparan, dinikmati sebagai sashimi atau bisa digoreng.

Shippoku Ryori

Shiseki-Ryotei Kagetsu – Navigate NagasakiShippoku ryori adalah gaya khas masakan tradisional Nagasaki yang dipengaruhi oleh masakan Jepang dan Cina, dan unsur-unsur dari budaya Belanda dan Portugis. Ini berpusat di sekitar piring makanan komunal besar yang dibagikan di sekitar meja bundar. Masakan ini muncul karena Nagasaki adalah kota pelabuhan yang sering dikunjungi oleh pedagang luar negeri selama periode Edo.

Menu biasanya terdiri dari sup, makanan laut atau daging panggang, sayuran rebus dengan tahu dan jamur, sayuran goreng, nasi atau sushi, dan makanan penutup. Hidangan dengan pengaruh Barat termasuk basti, yang merupakan sup yang disajikan dengan kue berbentuk kisi, dan hatoshi, roti segitiga berukuran gigitan yang dilapisi dengan terasi cincang dan kastanye air sebelum digoreng. Saat ini, ini disajikan di restoran tradisional Jepang yang dikenal sebagai ryotei.

Guzouni

File:140321 Guzouni of Himematsuya Shimabara Nagasaki pref Japan01s10.jpg -  Wikimedia CommonsBiasanya dimakan untuk merayakan Hari Tahun Baru, guzoni adalah hidangan sup yang menenangkan yang terdiri dari mochi (kue ketan), sayuran, bunga krisan, ayam dan ikan yang berenang dalam kaldu dashi yang ringan. Hidangan ini berakar di wilayah Shimabara di Nagasaki

Goto udon

Goto Udon: One Heavenly Hell Pot - Japan JourneysGoto udon, yang merupakan jenis mie udon yang halus dan kenyal, berasal dari Kepulauan Goto di lepas pantai Barat Jepang. Rahasia tekstur kenyal mie terletak pada prosesnya yang teliti dan tepat waktu. Teknik ini melibatkan te-yori, yang merupakan praktik kuno memutar-mutar adonan menjadi untaian sebelum ditarik berulang kali. Praktik ini, yang sudah berlangsung lebih dari 1.000 tahun, memberikan tekstur yang kuat dan elastis pada mie. Untuk memperpanjang umur simpan mie, mie dicampur dengan minyak camellia, bahan asli dari Kepulauan Goto.